Bocoran kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) oleh WikiLeaks menyebutkan, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta tidak menyukai kebiasaan minum dari Perdana Menteri Xanana Gusmao. Bocoran itu juga menyebutkan Horta mengincar kursi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB).
Berdasarkan bocoran kawat diplomatik tersebut, seorang diplomat AS merasa bahwa Ramos Horta merasa tinggi hati setelah mendapatkan Nobel Perdamaian 1996. Menurut diplomat itu, ambisi global dari Horta membuatnya berada dalam kondisi canggung di antara sekutunya di Timor Leste.
"Keinginannya untuk diperhatikan dan dianggap serius oleh dunia internasional, membuat dirinya kerap mengeluarkan pernyataan keras mengenai suatu isu. Kadang, ulahnya ini kerap bertentangan dengan kepentingan Timor Leste," ucap diplomat AS itu lewat bocoran kawat diplomatik Wikileaks seperti dikutip AFP, Kamis (22/9/2011).
Tetapi diplomat AS itu juga menyebut Horta sebagai negosiator internasional legendaris, meskipun pada 2006 lalu dirinya sempat dihadapkan pada aksi pemberontakan yang dilakukan oleh Mayor Alfredo Reinado.
Lewat bocoran kawat WikiLeaks yang dikeluarkan pada 2009 itu, diketahui politisi berusia 61 tahun tersebut menilai dirinya sebagai calon kuat Sekjen PBB. Tetapi komentar keras yang dia utarakan mengenai Myanmar, membuat Pemerintahan Myanmar terus memveto upaya Timor Leste untuk bergabung dengan Association of South East Asian Nations (ASEAN).
Pada September 2009, Horta juga sempat bersitegang dengan pihak Parlemen Timor Leste saat dirinya dikecam karena pergi ke AS untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB. Dirinya menilai pihak parlemen bermain api dengannya.
"Parlemen ini terlalu korup dan tidak efektif sehingga perlu dibersihkan dan diberi pelajaran," jelas diplomat AS itu.
Tidak lupa Horta juga menggambarkan Perdana Menteri Xanana Gusmao sebagai sosok arogan yang suka berpura-pura rendah hati. Berdasarkan sumber sekitar Horta, Gusmao memiliki masalah dengan alkohol yang kerap membuat hubungannya dengan pihak lain terganggu.
Sempat terjadi insiden pada April 2008, saat Presiden Ramos Horta marah besar kepada Gusmao karena muncul dalam keadaan mabuk saat berlangsungnya resepsi yang ditujukan untuk menghormati Pangeran Albert dari Monako. (faj)
No comments:
Post a Comment