Dec 31, 2011

Ramalan Shio Anda di tahun 2012

Jelang pergantian tahun dari Macan ke Kelinci, tentunya banyak perubahan yang akan terjadi. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap ke-12 shio di tahun 2012 nanti. Persiapkan tahun baru dengan mengintip prediksi agar Anda bisa lebih berhati-hati:

Tikus: 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008, 2020

Sebaiknya tahun ini para tikus berhati-hati dan lebih cermat dalam hal yang berhubungan dengan keuangan. Disarankan agar para tikus mencari jalan untuk mendapatkan pemasukan lebih lewat pekerjaan baru atau kenaikan gaji di tahun ini.
Di tahun ini pula, tikus akan belajar banyak hal terutama dalam mengontrol emosi.

Dec 28, 2011

Curriculum Vitae of Jesus Christ

Curriculum Vitae

Nama: Yesus Kristus
Alamat: Efesus 1:20
Telepon: Roma 10:30
Website: Alkitab
Kata-kata kunci: Kristus, Tuhan, Juru Selamat, dan Yesus

Nama saya Yesus - Yang Diurapi. Banyak yang memanggil saya Tuhan! Saya mengirimkan CV saya kepadamu karena saya sedang mengejar posisi manajemen teratas dalam hatimu. Jangan sungkan untuk membaca lebih rinci segala hal tentang saya berikut ini.

Kualifikasi:
- Saya mendirikan bumi dan menegakkan langit, (lihat Amsal 3:19)
- Saya membentuk manusia dari debu tanah, (lihat Kejadian 2:7)
- Saya mengembuskan napas hidup kepada manusia, (lihat Kejadian 2:7)
- Saya menebus manusia dari kutuk hukum Taurat, (lihat Galatia 3:13)
- Berkat-berkat dari Perjanjian Abraham turun dalam hidupmu melalui saya, (lihat Galatia 3:14)

Latar Belakang Pekerjaan:
-Bos saya hanya satu, (lihat Lukas 2:49)
- Saya tidak pernah terlambat, lalai, membantah, malas, atau tidak hormat.
- Bos saya selalu mengatakan hal-hal yang baik tentang saya, (lihat Matius 3:15-17)

Dec 21, 2011

KARTAPEL

Oleh:  Ermalindo Albinus Joseph Sobany

Ada yang menyebutnya ketapel, katapel, kartupel, kartapel, yah apapun sebutannya, saya pikir mungkin Kamus Umum Bahasa Indonesia juga bisa salah dalam menentukan mana format baku dari kata ini, jika ia harus diambil dari bahasa sehari-hari. Dan mungkin di depan alat (bisa baca senjata) ini, orang tidak akan mementingkan seberapa baku dan umum dan benar dan sesuai kaidah. Alat ini sudah cukup membahasakan bahwa hampir sebagian besar anak lelaki Indonesia yang baru beranjak ke usia belasan tahun sebelum dekade 1990, atau 1990 ke bawah pasti pernah dekat dengan benda ini.

Segitiga bermuda, Golden triangle, segitiga emas, atau apapun istilahnya untuk tempat di antara tiga sudut yang katanya indah di dekat Hawai, pasifik sana mungkin hanya merupakan mimpi untuk saya dan sebagian besar orang. Namun, membayangkan kartapel yang dilingkar di kepala anak-anak Timor atau yang diselipkan di kantung celana, adalah hal yang sangat membekas dan tidak mungkin bisa saya lupakan. Yah, senjata dengan kekuatan kinetis yang bekerja akibat adanya kelenturan dari alat pegas ini merupakan salah satu senjata jarak dekat yang dibawa para penggembala sapi di Timor, atau mereka yang bertugas mengawal ladang dan sawah dari serangan burung pipit yang terkadang kelewatan nakal. Jika banyak orang membanggakan Segitiga bermuda yang besar itu, saya masih setia dengan kenangan saya akan kartapel, dari rangka jambu muda yang dilenturkan dekat tungku api, dikeringkan dan diberi lapisan karet gelang, plus sepotong kulit sebagai tempat diam batu, plastik, atau buah-buahan pohon atau benda seukuran kelereng apa saja yang nantinya menjadi peluru.

Dec 7, 2011

Sky Assault on Dili - 7 December 1975

For only seven hours, on Sunday December 7, 1975, through the biggest airborne operation in ABRI's history, the city of Dili, East Timor, was taken over. 1st Group Kopassandha (Army Special Forces) and 18th Brigade/Kostrad (Army Strategic Reserve Command) Airborne, mostly from 502 Battalion/Raiders, East Java, parachuted from nine Air Force C-130B Hercules

At about 05.00 WITA, BTP-5 (Battalion Landing Team)/Marine Infantry, tip toed at Alor Village's beach. With the support of gun fire from Indonesian Navy warship, BTP-5 headed the big plan of taking over the city of Dili, December 7, 1975. The operation was the continuation of "Operation Komodo" by Bakin at the beginning of 1975, to anticipate more political problems in Timor Loro Sae (East Land of the Rising Sun).

This prolonged political euphoria forces Indonesia to step up the operation into a limited Sandhi Yudha operation (combat intelligence) with the code name "Operasi Flamboyan (Operation Poinciana). This operation led by Colonel Dading Kalbuadi, with the Army Special Forces as 1st Group operation's core strike force that have placed 2nd Combat Detachment at the border since October 1975, will later change into "Operation Seroja" (Operation Lotus).

Dec 6, 2011

Suamiku Berselingkuh Di Facebook

Sebut saja namaku Nina (23th), suamiku ipank (29th). Kami sudah menikah 6 tahun dan dikaruniai seorang anak. Hubungan rumah tangga kami baik-baik saja meski suamiku 3 tahun ini nganggur, itu tidak masalah bagiku toh kebutuhan rumah tangga masih terpenuhi. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta, dan di rumah akulah penopang rumah tangga, segala tetek bengek pengeluaran berasal dariku.

Selama aku bekerja di siang hari, mas Ipang mengisi waktu dengan bermain facebook, katanya agar tidak bosan dan siapa tahu dapat informasi kerja dari teman-teman. Sebenarnya aku tidak pernah melarang dia untuk mengenal siapapun tapi ternyata kepercayaanku itu disalah gunakan olehnya. Belakangan aku sadar kalau suamiku menjalin hubungan dengan seorang mahasiswi yang dikenalnya di Facebook.

Gadis itu masih satu kota dengan kami dan berstatus mahasiswi semester akhir di sebuah perguruan tinggi swasta. O iya di Facebook, suamiku selalu mengaku bujangan kepada siapapun yang dia kenal. Dari saling sapa di Facebook mereka akhirnya berpacaran. Bahkan teman-teman cewek itu dan teman-teman suamiku tahu mereka berpacaran. Dari Facebook mereka saling telponan dan sms-an, bahkan suamiku jarang tidur malam denganku karena tiap malam dia online sampai pagi.

Dec 4, 2011

Remember the Santa Cruz massacre

Noam Chomsky
By Prodita Sabarini in Jakarta/The Jakarta Post | ANN

Jakarta (The Jakarta Post/ANN) - American philosopher and linguist Noam Chomsky said justice was escaping human rights abuse victims, as he spoke of Indonesia's dark period in East Timor (now Timor Leste) with the Santa Cruz Massacre 20 years ago, and the West's complicity in that episode of violence.

The prolific left-wing thinker gave his lecture on "Revolutionary Pacifism" in Sydney's Town Hall recently as he received the Sydney Peace Prize awarded annually by the Sydney Peace Foundation.

"Another anniversary that should be in our minds today is of the massacre in the Santa Cruz graveyard in Dili just 20 years ago, the most publicised of a great many shocking atrocities during the Indonesian invasion and annexation of East Timor," he said.

Twenty years ago on November 12 in Dili, the military fired on civilians attending a memorial service of a resistance fighter, killing 270 people. Sixteen years earlier, with the backing of the US and Australia's encouragement, Indonesia annexed East Timor.