Dec 31, 2011

Ramalan Shio Anda di tahun 2012

Jelang pergantian tahun dari Macan ke Kelinci, tentunya banyak perubahan yang akan terjadi. Perubahan tersebut berpengaruh terhadap ke-12 shio di tahun 2012 nanti. Persiapkan tahun baru dengan mengintip prediksi agar Anda bisa lebih berhati-hati:

Tikus: 1912, 1924, 1936, 1948, 1960, 1972, 1984, 1996, 2008, 2020

Sebaiknya tahun ini para tikus berhati-hati dan lebih cermat dalam hal yang berhubungan dengan keuangan. Disarankan agar para tikus mencari jalan untuk mendapatkan pemasukan lebih lewat pekerjaan baru atau kenaikan gaji di tahun ini.
Di tahun ini pula, tikus akan belajar banyak hal terutama dalam mengontrol emosi.

Dec 28, 2011

Curriculum Vitae of Jesus Christ

Curriculum Vitae

Nama: Yesus Kristus
Alamat: Efesus 1:20
Telepon: Roma 10:30
Website: Alkitab
Kata-kata kunci: Kristus, Tuhan, Juru Selamat, dan Yesus

Nama saya Yesus - Yang Diurapi. Banyak yang memanggil saya Tuhan! Saya mengirimkan CV saya kepadamu karena saya sedang mengejar posisi manajemen teratas dalam hatimu. Jangan sungkan untuk membaca lebih rinci segala hal tentang saya berikut ini.

Kualifikasi:
- Saya mendirikan bumi dan menegakkan langit, (lihat Amsal 3:19)
- Saya membentuk manusia dari debu tanah, (lihat Kejadian 2:7)
- Saya mengembuskan napas hidup kepada manusia, (lihat Kejadian 2:7)
- Saya menebus manusia dari kutuk hukum Taurat, (lihat Galatia 3:13)
- Berkat-berkat dari Perjanjian Abraham turun dalam hidupmu melalui saya, (lihat Galatia 3:14)

Latar Belakang Pekerjaan:
-Bos saya hanya satu, (lihat Lukas 2:49)
- Saya tidak pernah terlambat, lalai, membantah, malas, atau tidak hormat.
- Bos saya selalu mengatakan hal-hal yang baik tentang saya, (lihat Matius 3:15-17)

Dec 21, 2011

KARTAPEL

Oleh:  Ermalindo Albinus Joseph Sobany

Ada yang menyebutnya ketapel, katapel, kartupel, kartapel, yah apapun sebutannya, saya pikir mungkin Kamus Umum Bahasa Indonesia juga bisa salah dalam menentukan mana format baku dari kata ini, jika ia harus diambil dari bahasa sehari-hari. Dan mungkin di depan alat (bisa baca senjata) ini, orang tidak akan mementingkan seberapa baku dan umum dan benar dan sesuai kaidah. Alat ini sudah cukup membahasakan bahwa hampir sebagian besar anak lelaki Indonesia yang baru beranjak ke usia belasan tahun sebelum dekade 1990, atau 1990 ke bawah pasti pernah dekat dengan benda ini.

Segitiga bermuda, Golden triangle, segitiga emas, atau apapun istilahnya untuk tempat di antara tiga sudut yang katanya indah di dekat Hawai, pasifik sana mungkin hanya merupakan mimpi untuk saya dan sebagian besar orang. Namun, membayangkan kartapel yang dilingkar di kepala anak-anak Timor atau yang diselipkan di kantung celana, adalah hal yang sangat membekas dan tidak mungkin bisa saya lupakan. Yah, senjata dengan kekuatan kinetis yang bekerja akibat adanya kelenturan dari alat pegas ini merupakan salah satu senjata jarak dekat yang dibawa para penggembala sapi di Timor, atau mereka yang bertugas mengawal ladang dan sawah dari serangan burung pipit yang terkadang kelewatan nakal. Jika banyak orang membanggakan Segitiga bermuda yang besar itu, saya masih setia dengan kenangan saya akan kartapel, dari rangka jambu muda yang dilenturkan dekat tungku api, dikeringkan dan diberi lapisan karet gelang, plus sepotong kulit sebagai tempat diam batu, plastik, atau buah-buahan pohon atau benda seukuran kelereng apa saja yang nantinya menjadi peluru.

Dec 7, 2011

Sky Assault on Dili - 7 December 1975

For only seven hours, on Sunday December 7, 1975, through the biggest airborne operation in ABRI's history, the city of Dili, East Timor, was taken over. 1st Group Kopassandha (Army Special Forces) and 18th Brigade/Kostrad (Army Strategic Reserve Command) Airborne, mostly from 502 Battalion/Raiders, East Java, parachuted from nine Air Force C-130B Hercules

At about 05.00 WITA, BTP-5 (Battalion Landing Team)/Marine Infantry, tip toed at Alor Village's beach. With the support of gun fire from Indonesian Navy warship, BTP-5 headed the big plan of taking over the city of Dili, December 7, 1975. The operation was the continuation of "Operation Komodo" by Bakin at the beginning of 1975, to anticipate more political problems in Timor Loro Sae (East Land of the Rising Sun).

This prolonged political euphoria forces Indonesia to step up the operation into a limited Sandhi Yudha operation (combat intelligence) with the code name "Operasi Flamboyan (Operation Poinciana). This operation led by Colonel Dading Kalbuadi, with the Army Special Forces as 1st Group operation's core strike force that have placed 2nd Combat Detachment at the border since October 1975, will later change into "Operation Seroja" (Operation Lotus).

Dec 6, 2011

Suamiku Berselingkuh Di Facebook

Sebut saja namaku Nina (23th), suamiku ipank (29th). Kami sudah menikah 6 tahun dan dikaruniai seorang anak. Hubungan rumah tangga kami baik-baik saja meski suamiku 3 tahun ini nganggur, itu tidak masalah bagiku toh kebutuhan rumah tangga masih terpenuhi. Aku bekerja di sebuah perusahaan swasta, dan di rumah akulah penopang rumah tangga, segala tetek bengek pengeluaran berasal dariku.

Selama aku bekerja di siang hari, mas Ipang mengisi waktu dengan bermain facebook, katanya agar tidak bosan dan siapa tahu dapat informasi kerja dari teman-teman. Sebenarnya aku tidak pernah melarang dia untuk mengenal siapapun tapi ternyata kepercayaanku itu disalah gunakan olehnya. Belakangan aku sadar kalau suamiku menjalin hubungan dengan seorang mahasiswi yang dikenalnya di Facebook.

Gadis itu masih satu kota dengan kami dan berstatus mahasiswi semester akhir di sebuah perguruan tinggi swasta. O iya di Facebook, suamiku selalu mengaku bujangan kepada siapapun yang dia kenal. Dari saling sapa di Facebook mereka akhirnya berpacaran. Bahkan teman-teman cewek itu dan teman-teman suamiku tahu mereka berpacaran. Dari Facebook mereka saling telponan dan sms-an, bahkan suamiku jarang tidur malam denganku karena tiap malam dia online sampai pagi.

Dec 4, 2011

Remember the Santa Cruz massacre

Noam Chomsky
By Prodita Sabarini in Jakarta/The Jakarta Post | ANN

Jakarta (The Jakarta Post/ANN) - American philosopher and linguist Noam Chomsky said justice was escaping human rights abuse victims, as he spoke of Indonesia's dark period in East Timor (now Timor Leste) with the Santa Cruz Massacre 20 years ago, and the West's complicity in that episode of violence.

The prolific left-wing thinker gave his lecture on "Revolutionary Pacifism" in Sydney's Town Hall recently as he received the Sydney Peace Prize awarded annually by the Sydney Peace Foundation.

"Another anniversary that should be in our minds today is of the massacre in the Santa Cruz graveyard in Dili just 20 years ago, the most publicised of a great many shocking atrocities during the Indonesian invasion and annexation of East Timor," he said.

Twenty years ago on November 12 in Dili, the military fired on civilians attending a memorial service of a resistance fighter, killing 270 people. Sixteen years earlier, with the backing of the US and Australia's encouragement, Indonesia annexed East Timor.

Nov 28, 2011

Serie “Esclarecimento Eleitoral” (9) “Multipartidarismo”: Pluralidade, Complexidade no Democracia

Martinho G. da Silva Gusmão

Iha 2012, ita sei hare partido 22 ne’ebe hakat ba oin atu tuir processo eleição. Hare ba partido bara-barak, ema hotu sai bilan tiha atu sukat qualidade democracia. Balun halo comentário maka’as. Balun fali mura-muran. Balun la liga tiha. At liu tan, wainhira balun sei dehan “tan sa CNE la hapara tiha ema sira ne’ebe harii partido ne’e, maibe simu nafatin?”. Infelizmente, husi ema hirak ne’e balun mos membro PN no Governo rasik, inclui oposição. Afinal, atu hetan legislação ba partido sira, PN mak iha kna’ar no kbi’it atu loke dalan ka taka dalan.

Maibe, importante atu ita hatene katak, iha lei no. 3/2004 kona ba partidos políticos hakerek nune’e – “Os partidos políticos catalizam e organizam a participação do cidadão na vida política do país e é hoje inquestionável que o multipartidarismo constitui uma das traves mestras da democracia contemporânea. Neste contexto, importa definir as regras de acção partidária de forma a garantir o correcto funcionamento dos partidos políticos no nosso país”. Liafuan hirak ne’ebe hatur iha lei ba partidos políticos ne’e halo hau hanoin hikas livro husi James Bohman, Public Deliberation: Pluralism, Complexity and Democracy (2000). Katak, democracia contemporânea hamosu buat bara-barak no oin-oin ne’ebe todan iha política nian laran. Sasukat ida ba democracia ne’e mak multipartidarismo (hanesan mos media comunicação social no associação oi-oin tan) nudar “public deliberation”. Bohman nia hanoin hanesan atu hatur oituan síntese (kaer hamutuk, ta’es hamutuk) husi debate entre Jürgen Habermas no John Rawls (cf., Débat sur la justice politique, 1997) iha área filosofia política nian.

Democracia contemporânea

Nov 23, 2011

Serie “Esclarecimento Eleitoral” (8) Votação Exterior: localização democracia, globalização eleição

*)Martinho G. da Silva Gusmão

Iha blog facebook “Emerging Leaderhip in Democracy”, Jo Monteiro hakerek nune’e “la kleur tan TL selebra festa demokrasia liu husi elisaun jeral 2012 (elisaun PR no elisaun parlamentar). Hau nia pergunta mak ne'e: TL iha ona lei ida nebe sai hanesan baze legal ba sidadaun hirak nebe hela iha estranjeiru atu hotu2 iha direitu ba votasaun ou lae? tamba esperensia hatudu katak iha 2007, ami nebe mak iha Indonesia momentu neba labele fo votus tamba ita ninia atual Ministra Justisa Sra. Luciba Lobato hateten katak TL seidauk iha lei ida nebe mak autoriza sidadaun TL iha rai liu atu tuir elisaun jeral. Karik situasaun ida nee sei akontese tan iha 2012, entaun ema Timor oan barak, liu iha rai liur (indonesia, inglaterra, australia, portugal, brazil, etc) sei lakon tan sira nia direitu ba votasaun. Parlmentu nasional no CNE ninia pozisaun too iha nebe? Oinsa ita bot sira nia pontu da vista ba asuntu ne'e. Obrigado.”

Base legal: localização democracia

Iha LEPN/ LEPR artigo 37o-A/ 39o-A ho titulo “Timorenses no estrangeiro”, hatur no hatudu dalan oinsa mak atu halao eleição no votação ba Timor oan sira iha rai liur, dehan ...


Nov 16, 2011

Serie “Esclarecimento Eleitoral” (7) Atu Hatene: “Consolidação Partido”, “Campanha Eleitoral”, “Comício”

*) Martinho G. da Silva Gusmão

Saida mak “consolidação partido” no “campanha eleitoral” no “comício”? Tuir população nia historia: besik ona eleição, partido sira tama sai knua bebeik, dere odamatan ba odamatan (porta a porta). Partido sira dehan sira halo consolidação. Molok too iha ema nia odamatan, estrada mos nakonu ho motorizada. Too PNTL mos hateke de’it ona, tan jovens militante partido nian sai ‘jagoan’ iha dalan. População hatoo lamentação ba CNE atu tau ordem ba partido político sira. Pergunta ne’ebe mosu bebeik: tan sa mak partido sira halo consolidação maibe hamosu deit runguranga, barulho iha liuron no dalan klaran, ocupa ema nia fatin, tama sai uma tatis Baku odamatan? Tan sa mak CNE la hola medida hasoru partido ulun toos sira ne’e? Husi parte seluk, líder partido balun dehan sira nia massa barak duni, tan ne’e wainhira sira hakarak hatudu sira nia ação ka manifestação sira labele bandu netik fali. População balun dehan, “”ukun sira nia militante la bele ona, sira bele ukun nação tomak ka lae?”.

Lei-Inang no Lei Eleitoral

Wainhira ita loke Constituição no lei eleitoral ho regulamento campanha nian, ita hetan liafuan sira hanesan campanha; comício; direito de antena; direito de reunião; esclarecimento eleitoral; liberdade de expressão e de informação; liberdade de reunião; propaganda eleitoral; publicação de caráter jornalístico, nst. Lei eleitoral la temi liafuan “consolidação partido”. Wainhira ita loke fali lei kona ba partido político nian, liafuan ida ne’e mos la mosu.

Nov 12, 2011

Santa Cruz Massacre

In October 1991 a delegation to East Timor consisting of members from the Portuguese Parliament and twelve journalists was planned during a visit from UN Special Rapporteur for Human Rights on Torture, Pieter Kooijmans.[1] The Indonesian Government objected to the inclusion in the delegation of Jill Jolliffe, an Australian journalist whom it regarded as supportive of the Fretilin independence movement,[2][3] and Portugal subsequently canceled the delegation. The cancellation demoralised independence activists in East Timor, who had hoped to use the visit to raise the international profile of their cause.[4] Tensions between Indonesian authorities and East Timorese youths rose in the days after Portugal's cancellation. On 28 October, Indonesian troops had located a group of resistance members in Dili's Motael Church. A confrontation ensued between pro-integration activists and those in the church; when it was over, one man on each side was dead. Sebastião Gomes, a supporter of independence for East Timor, was taken out of the church and shot by Indonesian troops, and integration activist Afonso Henriques was stabbed and killed during the fight.[5]

A number of foreigners had come to East Timor to observe the Portuguese delegation, including independent US journalists Amy Goodman and Allan Nairn, and British cameraman Max Stahl. They attended a memorial service for Gomes on 12 November, during which several thousand men, women, and children walked from the Motael Church to the nearby Santa Cruz cemetery. Along the way, members of the group pulled out protest banners and East Timorese flags, chanted slogans, and taunted Indonesian soldiers and police officers.[6] Organizers of the protest maintained order during the protest; although it was loud, the crowd was peaceful and orderly, by most accounts.[7] It was the largest and most visible demonstration against the Indonesian occupation since 1975.[8]

Reflections at 20 Year Santa Cruz Commemoration at Dili University by Charles Scheiner

By Charles Scheiner, ETAN and La’o Hamutuk

11 November 2011 (translated from Tetum)

Thank you Maun Atino, and I appreciate the wisdom and history we just heard from two Antonios. I am grateful to the Klibur Universade Progresivu (KUP) for organizing this important event, and for inviting me to participate.

Tonight, I’m honored to be with so many young Timorese people who believe in justice and independence. Twenty years ago, brave people just like you peacefully demonstrated against the Indonesian occupation of your country. Nobody paid them, or ordered them, or told them it would be safe or easy.

The Santa Cruz protesters inspired people around the world, including me. I was in New York, and I heard about the massacre on community radio. Although I already knew about Indonesia’s illegal occupation here, and about the criminal support my Government was giving to it, I hadn’t done much to stop it.

Nov 8, 2011

Serie “Esclarecimento Eleitoral” (6) “Capacidade eleitoral”: Hatur F-FDTL no PNTL nia Fatin

Martinho G. da Silva Gusmão *)


PNTL/ F-FDTL bele tuir eleição ka labele? Secretario do Estado ba Defesa nian dehan katak nia sei garantia atu F-FDTL (hau la rona kona ba PNTL) atu bele ba vota. Maibe, declaração SED la tama iha categoria ruma, tan comando la’os iha nia liman sa tan iha nia liafuan. Tan ne’e, discussão kona ba F-FDTL no PNTL ninia participação iha eleição hela nakloken nafatin. Ema balun hanoin katak, sira labele tuir eleição tan nudar lutu no liman kroat povo nian, sira tenki netral. Labele envolve iha partido político. Seluk dehan, sira bele tuir eleição tan sira mos hanesan cidadão Timor Leste nian iha direito atu participa iha política.

Iha principio universal ba eleição nian dehan katak “só é elegível quem é eleitor” – katak eleitor ida ne’ebe ba tuir eleição mak bele sai candidato atu ema seluk bele hili nia. Nia hili ema seluk; ema seluk mos bele hili nia. Wainhira ema ida lakohi tuir eleição, nia mos lalika sai candidato atu ema seluk hili nia. Maibe, wainhira hira nia ba ona hili ema seluk, nia mos iha direito atu sai candidato ba cargo eletivo ida. Tan ne’e mak LEPN/ LEPR ko’alia kona ba capacidade eleitoral. Husi ne’e mak ita bele dehan katak membro PNTL/ F-FDTL bele iha capacidade eleitoral activa, maibe sira la iha capacidade eleitoral passiva! Husi biban seluk, ita mos labele taka matan ba lei orgânica husi instituição boot 2 ne’e hodi hare sira nia principio rasik: sira fo dalan ba sira nia an ka sira taka dalan?

Saida mak “Capacidade eleitoral”?

Nov 1, 2011

Serie “Esclarecimento Eleitoral” (5) “Eleição antecipada” – Tan sa no oinsa mak bele mosu?

Martinho G. da Silva Gusmão

Resultado husi eleição geral 2007 hamosu conflito boot too mosu violência. Maibe, iha fali conflito seluk ne’ebe maka’as liu mak hare husi teoria política kona ba eleição. FRETILIN la simu resultado eleição ne’ebe loke espaço luan tebes hodi partido ida ne’e la kaer ukun, maski “mais votado”. Nune’e partido histórico ne’e husu mak eleição antecipada. Tebes duni katak eleição antecipada la mosu. Maibe, ida ne’e la significa katak ita bele haluha tiha deit conceito ida ne’e. Iha teoria nia laran, eleição antecipada ne’e importante no hola parte iha processo democratização. Tan liu deit husi dalan ida ne’e mak ita bele resolve caso balun ka disputa iha distribuição kona ba cargo eletivo ruma.

Nudar ita hatene ona katak, iha principio de sufrágio nian eleição halao tuir “periódico” ida, katak, sistema tinan 5 dala ida. Maibe, bele mosu iha dalan klaran wainhira cargo político eletivo ruma mamuk (vacatura), ne’ebe haruka duni atu halao eleição molok ninia período too. Exemplo: makaer-ukun (incumbent) balun labele hakat ba oin hodi kaer ukun too ninia periode hotu; bele mos, posição ne’e mamuk tan incumbent mate; ka, sira halo crime todan (exemplo: contra constituição) hodi obriga ema tun husi nia kadunan, no razão seluk tan. Iha situação hirak ne’e, sistema la fo dalan atu halo “transferência” ba poder, maibe tem que liu husi eleição. Husi ne’e mak mosu eleição antecipada. Iha dolen Inglês mosu liafuan sira hanesan, “by-election”, “early election”, ka “special election”.

Tan sa mak iha eleição antecipada?

Oct 31, 2011

East Timor: Asean's Sleeping Beauty

By Kavi Chongkittavorn

Asean is losing East Timor big time. After a few moments of intensive discussion early this year over the possible membership of the world's youngest democracy, Asean's decision-makers remain noncommittal. In a nutshell, the issue of East Timor's membership is lying dormant. At the upcoming Asean Coordinating Council Meeting on November 16 ahead of the Asean Summit in Bali, the membership issue is on the agenda but nobody knows what kind of decision will be made.

Since the official application was filed in March, there have been efforts both inside East Timor and outside to help the region's poorest country prepare for eventual Asean membership in 2012. It is an open secret that President Jose Ramos Horta has personally been pushing this scheme. He wants to realise his dream of seeing his country as the 11th member of Asean, especially during his presidency, which ends next March, when the presidential election is scheduled. In a speech to the UN General Assembly in September, Prime Minister Xanana Gusmao even highlighted East Timor's desire to join Asean to share in the spirit of cooperation. However, as time goes by, it is clear the overall grouping's enthusiasm has diminished quickly as Asean tackles more pressing problems within the organisation. Senior Asean officials met recently in Bali and did not talk about the issue. There is no guarantee that the group's decision-makers will have changed their minds by 2015, when Asean is to form a single economic community. Papua New Guinea, an Asean observer since 1986, might want to become a member at that time too.

Oct 24, 2011

Serie “esclarecimento eleitoral” (4) Eleição (2): Votação & Abstenção

Martinho G. da Silva Gusmão*)

Problema ne’ebe mosu: ema bele ba vota ka lalika? Se ema ida lakohi ba vota, ninia sansão (castigo) saida? Se nia ba vota, nia manan saida?

Molok atu hatan, ita hare lai iha buat rua mak la hanesan – “eleição” no “votação”. Liafuan eleição ne’e luan liu – tan hatudu ba processo naruk ida husi “recenseamento eleitoral” (actualização base de dados), “apresentação das candidaturas”, harii centros de votação (estação de votos), “campanha eleitoral (propaganda), too “contagem dos votos e o apuramento dos resultados”. Iha Lei dos Órgãos da Administração Eleitoral(LOAE), hakerek tan “O sufrágio propriamente dito”. Maibe, ema barak hanoin (infelizmente, PN no Governo mos inclui), katak, eleição ne’e hanesan deit ho votação. Tan ne’e, besik ona loron eleição mak hotu-hotu (infelizmente, partido político sira hotu) fera ulun no bidu tun bidu sae atu organiza “campanha” (falun ho liafuan “consolidação”), halo “propaganda” atu manan “votos” (balun dehan “sapu bersih”, balun dehan “ra’ut moos”, seluk fali dehan “hili ida-ida too nakonu”, nst). Wainhira ninia resultado la monu iha laran mak hahu runguranga.

Nudar cidadão ne’ebe diak, nia labele taka matan ba processo eleição. Liu-liu iha fase “recenseamento eleitoral” (voter registration) ne’e obrigatório no oficioso ba ema hotu. Cidadão hotu-hotu tenki ba tau naran nudar eleitor. Maibe, iha loron atu ba halo votação, nia bele rejeita.

Saida mak Votação?

Report of the Secretary-General on the United Nations Integrated Mission in Timor-Leste (for the period from 8 January 2011 to 20 September 2011)

Security Council 

Distr.: General 14 October 2011 Original: English 

Report of the Secretary-General on the United Nations Integrated Mission in Timor-Leste (for the period from 8 January 2011 to 20 September 2011) 

 I. Introduction 

1. The present report is submitted pursuant to Security Council resolution 1969 (2011), by which the Council extended the mandate of the United Nations Integrated Mission in Timor-Leste (UNMIT) until 26 February 2012. It covers major developments in Timor-Leste and the implementation of the Mission’s mandate since 7 January 2011. My Special Representative, Ameerah Haq, continued to lead the Mission and coordinate with United Nations system actors and other stakeholders. She was assisted by my Deputy Special Representative for Governance Support, Development and Humanitarian Coordination, Finn Reske-Nielsen, and by my Deputy Special Representative for Security Sector Support and Rule of Law, Shigeru Mochida. UNMIT continued its “one United Nations system” approach, consistent with its integrated strategic framework.  

 II. Political and security developments since 7 January 2011 

2. The overall situation in Timor-Leste remained generally calm, with continued progress towards the consolidation of peace, stability and development. Political parties intensified their internal organizational activities in preparation for the 2012 presidential and parliamentary elections. During those activities, party leaders underscored the need to sustain national unity and to concentrate on longer-term socio-economic and development strategies. At a dialogue on 26 July facilitated by the Bishop of Baucau (see para. 11 below), political leaders agreed on the importance of ensuring stability during the electoral process.  

Oct 16, 2011

Série “esclarecimento eleitoral” (3) Eleição (1): Participação & Representação

Martinho G. da Silva Gusmão

Ema hotu hatene temi liafuan “eleição”. Maibe, la’os ema hotu hatene saida mak eleição. Liafuan ida ne’e mai husi “elegere” (Latim: e + legere; bele mos eligere), katak, “hili husi”, “foti husi”. Mosu liafuan “electus” (electio) iha Bíblia no teologia nia laran, katak, Maromak hili ema balun ka foti ema balun hodi hetan kbiit atu halao knaar nudar Na’ilulik, Profeta no Liurai (Sacerdote, Profeta, Rei). Husi ne’e mak mosu liafuan élection(Frances), katak, hili husi ema barak nia leet hodi hetan kbiit atu hola knaar iha fatin ruma/ posição ruma.

Husi ne’e mos mosu liafuan élite ne’ebe hatudu ba ema lubuk ida ne’ebe hetan fatin especial iha sociedade nia leet. Idéia kona ba élite (proto-romance Latim “electus”) atu hatudu duni personagem (ema ida) ka grupo selecionado (ema lubuk ida) iha política nia laran.

Iha democracia clássica (Athenas), ema lubuk ida sai nudar elite iha ekklesia(klibur; assembléia) nia laran atu ko’alia kona ba polis (governação cidade) nia lalaok. Ninia criteria: mane (phronimos) ne’ebe hanoin klean (philosophos) no riku (desculpa: ita tempo neba, feto la tama iha politika, tan sira nia capacidade racional la too, no iha liu capacidade emocional). La iha eleição. Tan se se deit mak sinti aan mane, matenek no riku, bele tama iha ekklesia. Iha Império Romano, mosu liafuan senatus – ema lubuk ida nudar klibur aswain sira ne’ebe electus husi ema riku sira no magistrado sira lori halao knaar legislativo nudar mata-dalan ba funu-nain no povo. Tan ne’e, maski Roma ninia ukun nain hanaran imperador, maibe sira hamriik nudar Republica democrática tan ukun hamutuk hosenator.

Oct 11, 2011

Serie “esclarecimento eleitoral” (2) “Critérios de eleições”: Sura Voto, Fahe Cadeira, Ida Hira?


)* Martinho G. da Silva Gusmão



Pergunta ne’ebe mosu bebeik – “cadeira ida nia folin hira?” Analista lubuk ida mak koko atu hatan, balun dehan 8,000, ka 9,000 ka 10,000 ka 15,000 ka 20,000. Ida-idak mai ho ninia versão. Balun husu atu CNE declara lolos cadeira ida nia folin hira, atu ema bele hakmatek! Se lae, aban bainrua bele mosu manipulação. CNE labele hatan, basa seidauk mosu eleição. Ninia razão simples deit, katak, baibain ita iha tiha sasan ruma mak ita fahe ... wainhira liman sei mamuk ita labele fahe buat ida. Nune’e mos atu fahe sasan ruma, ita iha sasukat.


Hare hikas iha Lei eleitoral para o Parlamento Nacional (LEPN), pergunta iha leten la relevante. Maibe buat ne’ebe ita bele husu: “Ema nain hira mak hetan cadeira?” no “Oinsa mak hetan cadeira ne’e?” Resposta ba ida uluk – ema nain 65 mak hetan cadeira. Ba ida seluk: hare (a) barreira eleitoral no (b) método de Hondt. Ida ne’e mak sai hanesan sasukat, ka, “critérios de eleições” atu oinsa mak partido/ candidato sira hetan cadeira no manan eleição. Ita tenki dehan mos, katak, partido ne’ebe lakon eleição mak sira ne’ebe la hetan cadeira ida.

Oct 10, 2011

Di Bibirmu, Bibirku Bersujud

Cerpen Haz Algebra

Cahaya pagi menerobos celah-celah jendela, membentuk garis-garis lurus yang bergabung menjadi lembar-lembar sinar membentang, membagi ruangan kamar menjadi dua, seperti pintu dimensi menuju alam gaib. Cahaya itu bermuara tepat di atas sebuah wajah lalu berhamburan saat mengenai pipi cembung bening. Sebagian meresap bersembunyi di balik rambut-rambut halus yang membuat seksi bagian atas bibirnya yang tipis. Sebagian lagi menyambar lonceng pagi di pelupuk matanya.

Perempuan jauh. Sandarkan mimpi di tembok pagi. Seperti sehabis semalam. Matanya meremang. Mangucak-ngucak. Lalu merentangkan tangannya dengan gemulai. Memperlihatkan lekukan setengah badan yang didominasi dada yang montok.

Oct 9, 2011

Série “esclarecimento eleitoral” (1) ÓRGÃOS DA ADMINISTRAÇÃO ELEITORAL

Série “esclarecimento eleitoral” (1)
ÓRGÃOS DA ADMINISTRAÇÃO ELEITORAL

Martinho G. da Silva Gusmão

Besik daudaun ona eleição, ema hotu sei hateke lisuk Comissão Nacional de Eleições (CNE) no Secretariado Técnico da Administração Eleitoral (STAE). Tuir Lei-Inang artigo 65 no. 6 dehan “A supervisão do recenceamento e dos actos eleitorais cabe a um órgão independente, cujas competências, composição, organização e funcionamento são fixados por lei”. Husi ne’e mak PN halo lei nº. 5/ 2008 no alteração nº 6/ 2011 kona Órgãos da Administração Eleitoral (LOAE). Husi constituição ita hare kedas knaar boot 2 ne’ebe CNE halo mak “supervisão” ba “recenseamento” no ba “actos eleitorais”. LOAE hatur hikas CNE ninia competência (a–k) hodi esplica liu tan kona ba “actos eleitorais”.

Atu hatene didiak CNE ninia competência, ita bele compara eleição ne’e hanesan “jogo” ida (i.e., football karik) iha campo democracia nia laran. Equipa sira ne’ebe atu joga mak partido político. Atu manan ka atu lakon, ne’e partido político mak tama campo laran atu joga contra malu. Atu joga diak no hakarak manan, sira tenki halo treinamento maka’as, halo estratégia programática no esquemática hodi joga didiak. Atu joga foer ka joga mos, ne’e partido mak halo iha campo laran. Atu hetan cartão mean ka kinur, ne’e partido mak sukat ninia jogo. Atu hatama gol ka tebe sai ba liur deit mos, partido mak iha ain no matan atu hare baliza. Dirigente partido sira mak hanesan equipa “treinador”, hamutuk ho equipa “massage” nian. Wainhira dirigente la iha imaginação política atu manan ho elegância, sei mosu joga foer no lakon.

Oct 3, 2011

6 reasons to visit East Timor – CNN Go


Atauro

Yes, really. The country also known as Timor-Leste  is not a popular destination ­ but it should be. Here’s why.

Diving, whale-watching, trekking, biking, great scenery, stunning mountain driving, and beautiful white-sand beaches. East Timor is one of the world’s unsung tourism destinations. Tourist numbers are low compared with other places in the region, perhaps put off by the country’s politically-unsettled and impoverished image, which contributes to a dearth of flights into the country, which in turn drives prices up and inhibits visitor numbers, which in turn keeps flight prices high, which in turn … you get the idea.

But slowly, visitors are recognizing the appeal of the place. National Tourism director José Quintas says visitors increased from 37,000 in 2008 to 85,000 in 2010.

So if you want to try something new yet still enjoy the conventional sun, sea and sand with an adventurous twist, Asia’s “newest nation” is well worth a look.


1. Spectacular diving

“Oh Timor shits all over Thailand for diving,” says Greg Duncan, dive instructor and boat skipper at Dive Timor Lorosae. He should know, after previously working for two years on Ko Tao, a diving hub in southern Thailand.

“A lot of places in the region ­ off Australia, Malaysia ­ are over-dived,” he says. “Not here.”

Sep 26, 2011

WikiLeaks: Ramos Horta Incar Kursi Sekjen PBB

Presiden Timor Leste Ramos Horta (Foto: AFP)Bocoran kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) oleh WikiLeaks menyebutkan, Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta tidak menyukai kebiasaan minum dari Perdana Menteri Xanana Gusmao. Bocoran itu juga menyebutkan Horta mengincar kursi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB).

Berdasarkan bocoran kawat diplomatik tersebut, seorang diplomat AS merasa bahwa Ramos Horta merasa tinggi hati setelah mendapatkan Nobel Perdamaian 1996. Menurut diplomat itu, ambisi global dari Horta membuatnya berada dalam kondisi canggung di antara sekutunya di Timor Leste.

"Keinginannya untuk diperhatikan dan dianggap serius oleh dunia internasional, membuat dirinya kerap mengeluarkan pernyataan keras mengenai suatu isu. Kadang, ulahnya ini kerap bertentangan dengan kepentingan Timor Leste," ucap diplomat AS itu lewat bocoran kawat diplomatik Wikileaks seperti dikutip AFP, Kamis (22/9/2011).

Indonesia Siap Ekspor Senjata ke Timor Leste

VIVAnews - Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Timor Leste bersepakat menandatangani kerjasama di beberapa bidang. Ada lima kerjasama yang disepakati kedua negara. Salah satunya bidang pertahanan. 

Kerjasama itu ditandatangani setelah pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 22 Maret 2011. 

Salah satu nota kesepahaman itu adalah Indonesia menyambut baik keinginan Timor Leste membeli senjata. "Pemerintah Indonesia bersedia memberikan kredit ekspor," kata Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah.

Golkar Puji Pembangunan di Timor Leste

VIVAnews - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Aburizal Bakrie, memuji proses pembangunan di Timor Leste. Menurut dia, negeri Timor Lorosa'e itu, setelah merdeka dari Indonesia pada 20 Mei 2002, mampu melaksanakan pembangunan: membangun perasaan dan ikatan kebangsaan, mengembangkan masyarak multilingual, mengembangkan birokrasi sipil, reorganisasi militer dan sipil, serta mengejar pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.

"Upaya mendorong kemajuan suatu bangsa bukanlah persoalan yang mudah. Dalam waktu yang cukup singkat, kurang lebih satu dekade, Timor Leste telah membuktikan bahwa semua itu mungkin untuk dilakukan," kata Aburizal dalam pidato singkat di Kongres Ke-3 Partai Fretilin di Ibukota Dili, Timor Leste, Kamis, 8 September 2011.

"Dan, yang cukup membanggakan, Timor Leste melakukan (pembangunan) itu dalam sistem pemerintahan yang relatif demokratis dan upaya yang semakin lama semakin mandiri," kata Aburizal dalam forum yang dihadiri dua petinggi utama Partai Fretilin, Ketua Umum Francisco Guteres Lu-Olo dan Sekretaris Jenderal Marie Alkatiri.

Sep 25, 2011

XANANA GUSMAO: ON THE OCCASION OF THE 66TH SESSION OF THE UNITED NATIONS GENERAL ASSEMBLY

DEMOCRATIC REPUBLIC OF TIMOR-LESTE

ADDRESS BY HIS EXCELLENCY THE PRIME MINISTER 
AND MINISTER OF DEFENCE AND SECURITY KAY RALA XANANA GUSMÃO

ON THE OCCASION OF 
THE 66TH SESSION OF THE UNITED NATIONS GENERAL ASSEMBLY

New York, 23 SEPTEMBER 2011 2

Your Excellency President of the General Assembly
Your Excellency the Secretary-General
Excellencies
Ladies and Gentlemen

It is a great pleasure for me to be back at the United Nations Headquarters. Last February, I had the honour of taking part in the Security Council meeting, where I took the opportunity to thank the permanent members and all other nations that have been part of the Council for the generosity and care that have always been present in the resolutions on Timor-Leste.

Today, on behalf of the people of Timor-Leste, I want to take this opportunity to thank all members of this forum for the support they have given to Timor-Leste in the promotion of peace and security and in the building of our national institutions.

I am pleased to inform the General Assembly that we have come a long way as a people and as a state replacing intolerance with constructive dialogue, and the right to protest with the duty to protest responsibly.

We have taken firm steps away from the difficult circumstances of the past and we have renewed the confidence of the Timorese people in the institutions of the State. As such, we have already endorsed the Joint Transitional Plan for the withdrawal of the United Nations Integrated Mission in Timor-Leste by the end of 2012.

Sep 24, 2011

Kesaksian Andy F. Noya.

"Renungan indah tentang jalan Tuhan yg tak pernah kita duga...dan selalu indah pada waktunya," -Andy F. Noya.

Malam itu saya gelisah. Tidak bisa tidur. Pikiran saya bekerja ekstra keras. Dari mana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Sampai jam tiga dini hari otak saya tetap tidak mampu memecahkan masalah yang saya hadapi. Tadi sore saya mendapat kabar dari rumah sakit tempat kakak saya berobat. Menurut dokter, jalan terbaik untuk menghambat penyebaran kanker payudara yang menyerang kakak saya adalah dengan memotong kedua payudaranya. Untuk itu, selain dibutuhkan persetujuan saya, juga dibutuhkan sejumlah biaya untuk proses operasi tersebut.

Sep 23, 2011

TIRAI PANGGUNG YANG TIDAK PERNAH TERTUTUP

Sampai sekarang, saya masih ingat bagaimana saya berkenalan dengan Chang Yi Hsiung.

Pada suatu hari, saya menyetir mobil melewati Kwang Fu Road, Sin Chu, tiba2 melihat seorang nenek yang usianya sangat tinggi jatuh dijalanan dan tidak bisa berdiri kembali. Saya hentikan mobil untukmenolongnya, kebetulan juga ada seorang pemuda yang mengendarai sepeda motor ikut berhenti membantu saya. Kami berdua ber-sama2 mengangkat nenek tsb. kedalam mobil saya, saya minta pemuda itu ikut bantu menjagai nenek tsb. dan tanpa ragu2 ia mengatakan ya. Pemuda tsb. adalah Chang Yi Hsiung.

Kami lalu mengatarkan nenek ini ke rumah sakit yg terdekat. Dalam perjalanan, dari kaca spion, terlihat oleh saya wajah Chang sinar yg sangat lembut, dengan sangat hati2 ia memegang nenek itu agar dapat menyandarkan dirinya dipundaknya, sementara tangan nenek juga dipegangnya se-olah2 untuk menenangkannya. Walau tidak sepatah katapun keluar dari mulutnya Chang, tetapi dari tingkah laku ketahuan bahwa dia sedang menenangkan dan menghibur hati nenek itu.

Apakah dia tulang rusukku ?

Sebuah senja yang sempurna, sepotong donat, Dan lagu cinta yang lembut. Adakah yang lebih indah dari itu, bagi sepasang manusia yang memadu kasih? Raka Dan Dara duduk di punggung senja itu, berpotong percakapan lewat, beratus tawa timpas, lalu Dara pun memulai meminta kepastian. Ya, tentang cinta.

Dara : "Siapa yang paling kamu cintai di dunia ini?"
Raka : "Kamu dong.."
Dara : "Menurut kamu, aku ini siapa?"
Raka : (Berpikir sejenak, lalu menatap Dara dengan pasti) "Kamu tulang rusukku! Ada tertulis, Tuhan melihat bahwa Adam kesepian. Saat Adam tidur, Tuhan mengambil rusuk dari Adam Dan menciptakan Hawa. Semua pria mencari tulang rusuknya yang hilang Dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hati."

Sep 21, 2011

Realmadrid Foundation to open academies in Timor-Leste

An agreement was signed to boost basic education for children in the cities of Dili, Miliana and Baucau
Realmadrid.com / Translation by Michael J. O'Donnell

Firma convenio
(foto: Elisa Estrada, Real Madrid)
The Realmadrid Foundation received a delegation from Timor-Leste at the Santiago Bernabeu Stadium to sign a collaboration agreement to provide basic education for 300 children aged between 6 and 13 years in the Asian country during the 2011/12 season in the cities of Dili, Baucau and Miliana.

The act was presided over by Realmadrid Foundation Vice President Enrique Sanchez and the Timor-Leste delegation: Miguel Manetelu (Secretary of State, Youth and Sport), Filipus Pereira (Chief of the Cabinet of the Secretary of State), Jose Luis de Padua Oliveira (Director General of the Secretary of State's Office) and Antonio Gil Lobit (Legal Advisor to the Secretary of State's Office).

Sep 19, 2011

Masa Depan Status Mata Uang Negara Timor-Leste

A. Latar Belakang

Pada tahun 1990-an dimana pergerakan strategi rakyat Timor-Leste untuk mencapai kemerdekaan dan menjadi negara independent, telah memikirkan secara teratur akan pembentukan struktur pemerintahan serta sistem yang akan dianut. Keadaan ini sangat terasa dalam batin secara utuh akan terelesiasinya tempo kemerdekaan adalah hanya masalah waktu yang tidak lama lagi. Dan akhirnya semua kenyataan akan mimpi sebagai negara independent terujud dengan teratur dan sistematis pada tanggal 4 September 1999 (tanggal dimana Perserikatan Bangsa-Bangsa melalui UNAMET mengumumkan hasil referendum untuk masa depan rakyat Timor-Leste).

Proses pengisian awal hari-hari kemerdekaan sudah tentu bukanlah suatu proses yang mudah dalam menata kembali aktivitas politik, ekonomi dan social. Negara-negara pendonor dalam mengakses bantuannya baik melalui pemerintah maupun Non government organization (NGO) bergerak menelusuri daerah-daerah yang dianggap berada pada kelas ekonomi sangat miskin, sedang, dan kurang miskin untuk mendapat bantuan selayaknya.

Sep 18, 2011

Tetun classes in Melbourne

The last Tetun course for the year in Melbourne will start on Monday October 3rd (7-8.30 pm) and will run on monday nights for 10 weeks. Level 1 and Level 2 classes will run. Course cost is $250 and includes 10 x 1.5 hr classes, course book, CD and tetun-english wordfinder. 
The course is also available by distance. 

Due to the overwhelming success of our trial intensive Tetun weekend this year, it will become a yearly event, held on the labor day weekend (10-12 March 2012). Cost for the intensive weekend is $500, and includes 3 nights accomodation (fri, sat and sunday night), all food, 15 hours of tetun classes, private tutorials throughout the weekend, course book, CD, and tetun-english wordfinder. Level 1 and level 2 are available. The course will again be held in Seymour (around 1 hr from Melbourne).

for more information or to enrol for any of the courses, email Katrina Langford at timorlink@hotmail.com

Obrigada, 
Katrina

Sep 16, 2011

Ó terus, ó tanis, lasoi mata-ween

Hakerek husi : XISTO VIANA  - Porto

Ó terus ba funu!
Ó terus ba kiak!
Ó terus ba hamlaha!
Ó terus ba hamrook!
Ó terus ba moras!
Ó terus ba fatin!
Ó terus ba matenek!
Ó terus ba justisa?
Ó terus ninin-laek!?

Ó taka-liman?
Ó harohan?
Ó taka ibun!
Ó perdua!?

Ó ulun terus-na’in!
Ó fuan terus-na’in!
Ó isin terus-na’in!
Ó klamar terus-na’in!
Ó isin tomak terus-na’in!

Ó na’i sai ukun-na’in
Ó sai na’in ba terus, no terus-na’in
Ó hun ba terus no terus nia hun
Ó terus, ó tanis, lasoi mata-ween

Ó loron sei iha, lahatene sá loron?
Ó hamriik no hakat, no hakat liubá!
Ó haboot ó fuan, isin no klamar
Ó husu ba Na’i Leten Aas bá
Ó neon sei nakloke, simu naroman
Ó ibun sei katak lakohi terus tan…!!!

Sep 10, 2011

Taur Matan Ruak: First Candidate For 2012 Presidential Elections In Timor Leste? – Analysis

by Paulo Gorjao

On September 2nd, the Chief of General Staff of the Armed Forces of Timor Leste, Major-General Taur Matan Ruak, resigned, claiming that after 36 years in FALINTIL and the F-FDTL, this was the right time “to go back to civilian life”.1 On August 20th, the Timorese government had officially disbanded the Armed Forces for the Liberation of Timor Leste (FALINTIL), who fought against the Indonesian occupation for more than two decades.2 In a way, the demobilization of the FALINTIL marks the end of a cycle and, as such, the resignation of Matan Ruak fits well in this process.

Yet, while ending his military career, the decision of Matan Ruak could also mark the beginning of his active participation in political life. His presidential ambitions were an open secret in Timor Leste, with abundant rumors last June and July that he would resign in the coming months in order to launch a campaign. When asked if he intended to run in the upcoming presidential elections Matan Ruak did not deny it, while answering cautiously that it was “too early to talk about that”.3

Sep 7, 2011

Address by Xanana Gusmao to Pacific Islands Forum

DEMOCRATIC REPUBLIC OF TIMOR-LESTE

ADDRESS BY HIS EXCELLENCY THE PRIME MINISTER 
KAY RALA XANANA GUSMÃO TO THE PACIFIC ISLANDS FORUM 2011
AUCKLAND, NEW ZEALAND

7 SEPTEMBER 2011

Your Excellencies
Ladies and Gentlemen,

It is a great pleasure to be here with you, celebrating the 40th Anniversary of the Pacific Islands Forum.

While Timor-Leste always ensures we have high level representation at the Pacific Islands Forum, this is my first opportunity to address this Forum and it is a great honour.

I would like to thank the host nation, New Zealand, and its Prime Minister, John Key.

When Prime Minister Key invited me to attend this Forum I was very pleased to accept as this is also an opportunity to watch the Rugby World Cup!

Sep 5, 2011

Ditemukan Kotak Tua Terkait Misteri Penyaliban Yesus

Otoritas Barang Antik Israel berhasil menyita kotak tua berusia 2000 tahun dengan ukiran pesan di permukaannya. Peristiwa itu terjadi 3 tahun lalu. Namun kotak tua itu ternyata berharga, sebab ditengarai terkait dengan cerita mengenai kematian Yesus.

"Di luar semua keraguan, pesan yang terukir di atas kotak tua itu otentik," kata Yuven Goren, arkeolog dari Tel Aviv University yang memimpin upaya otentifikasi kotak tua berbahan batu gamping dan berhiaskan ukiran bunga roset itu.

Di Hulu Sungai Nil (part 2) - Teringat Sungai Loes di masa Kecil

Jinja, source of Nile (foto BB)
part of Nile source (foto BB)











Berdiri di pinggiran hulu sungai Nil. Diam, memandang keindahan alam. Arus sungai mengalir deras bergelombang menuju Mediterranean Sea. Saya melangkah berlahan menyusur tepi sungai sambil terus memandang jauh ke tengah sungai. Ada banyak tourist dalam dan luar negeri di sekeliling yang terlena dengan keindahan alami di hadapan mata. Semua terpana entah apa yang ada dalam pikiran mereka. Semakin banyak tourist berdatangan, saya terus diam keasyikan menikmati setiap peristiwa alam yang terjadi saat itu. 

(foto BB) Nile along the way to
Mediterranean sea
road to Bujagali, Jinja (foto BB)












Di tengah keramain dan keindahan alam ini, saya teringat akan sungai terpanjang di negeri tercintaku, Timor Leste, Sungai Loes (mota bebai/loes). Hulu sungai Loes boleh datang dari Besikama di daerah Belu, Timor Barat. Sungai Loes melewati sebagian wilayah Covalima hingga sepanjang Nunura, menyusur daerah Balibo, Cailaco, Atabae, Maubara hingga bermuara di Loes menuju laut utara. Jembatan Nunura memotong di wilayah Maliana untuk menghubungkan Balibo dan Tunubibi dan Jembatan Loes memotong di dekat muara untuk menghubungkan Atabae dan Maubara. Dua jembatan ini adalah yang terpanjang di Timor Leste memotong sungai Loes yang terpanjang itu. Teringat pula sungai Bulobu, sungai Marobo dan sungai Lauheli yang tergabung dengan sungai Loes menuju laut utara. 

Bujagali view, Jinja (foto BB)
Bujagali water fall, Jinja (foto BB)











Di masa kecilku, dari puncak gunung Gagaplau di daerah Atabai, di kala pagi buta dalam perjalanan menuju kebun (toos) di lereng gunung, selalu dimanjakan pemandangan indah sepanjang sungai Loes. Liuk-liuk sungai yang indah dengan awan-awan putih yang merayap berterbangan saat matahari terbit adalah keindahan yang selalu dikenang. Ada pula nampak gunung Darlau di wilayah Atsabe di kejauhan sana, wilayah Cailaco di dataran sepanjang persawahan Bilimau sehingga "Gou Abribu" (ribuan pohon cemara di dataran Bilimau), dan dataran luas wilayah Sare sampai ke wilayah Maubara, semua indah mempesona disaksikan dari atas lereng gunung Gagaplau. 

Bujagali water fall (foto BB)
Bujagali water fall (foto BB)











Embun pagi yang dingin sepanjang rerumputan hijau di tengah tapak meliuk turun naik menuju kebun adalah keindahan yang lain. Deretan pohon besar di antara bebatuan besar sepanjang jalan punya daya pikat sendiri. Kicaun berbagai jenis burung di pagi hari, suara monyet saling memanggil atau berkelahi di hutan belantara, kotekan ayam hutan, semua menghantar aku menuju "keta" (rumah kecil bertingkat) di pinggir kebun. 

Bujagali water fall (foto BB)
labu, pisang, avocat, jeruk dll
di jalan Jinja (foto BB)












Semua keindahan kenangan masa kecilku, sepertinya nampak jelas di hadapanku, di pinggiran hulu sungai Nil.  Benar, Sungai Loes tidak sepanjang sungai Nil, bahkan tidak sampai seperempatnya. Air dari hulu sungai Nil membutuhkan waktu tiga bulan untuk sampai ke Mediterranean Sea, setelah melewati 13 negara di Afrika dan Timur Tengah. Sepanjang sungai Nil memberikan kehidupan pada jutaan  penduduk, termasuk pamosakan pembangkit listrik tenaga air di beberapa negara. Sementara sungai Loes kini airnya semakin berkurang setiap tahun bahkan terancam kering beberapa tahun mendatang. 

bersambung...