Nov 24, 2008

When You Believe

When You Believe Many nights we've prayedWith no proof anyone could hearIn our hearts a hopeful songWe barely understoodNow we are not afraidAlthough we know there's much to fearWe were moving mountainsLong before we knew we could[Chorus:] There can be miraclesWhen you believeThough hope is frailIt's hard to killWho knows what miraclesYou can achieveWhen you believeSomehow you willYou will when you believeIn this time of fearWhen prayer so often proves in vainHope seemed like the summer birdsToo swiftly flown awayYet now I'm standing hereMy heart's so full, I can't explainSeeking faith and speaking wordsI never thought I'd say[Chorus]They don't always happen when you askAnd it's easy to give in to your fearsBut when you're blinded by your painCan't see your way clear through the rainA small, but still, resilient voiceSays help is very near[Chorus] When you believe ( Segmen I ) Dalam masa-masa yang penuh rasa takut seperti sekarang , di mana setiap berita membahas tentang mahalnya biaya untuk hidup , lemahnya kemampuan kita untuk membiayai kehidupan. Masa di mana seakan-akan doa tidak terjawab. Mari kita bahas dari sudut yang bisa mencemerlangkan harapan kita tentang kehidupan . Karena ada keajaiban bagi Anda apabila Anda percaya. Dan ini yang sering tidak disadari orang bahwa kita tidak membutuhkan keajaiban apabila kita sedang tidak ada dalam kesulitan . Justru semakin sulit keadaan kita, kita harus semakin bahagia karena kita telah lebih dekat pada kewenangan untuk meminta terjadinya keajaiban. Keajaiban itu terlahir dari ibu yang namanya kesulitan dan ayah yang namanya upaya. Itu sebabnya upaya adalah pengubah nasib. Meskipun banyak orang yang katakan mana bisa? mana mungkin? Ini ada kalimat penutup yang tidak boleh disepelekan. Apabila Anda berbicara dengan melibatkan nama Tuhan, jangan pernah mengatakan tidak mungkin. Banyak orang memulai pembicaraan dengan menyebut nama Tuhan, menyambut dengan doa bagi kebaikan sahabat-sahabatnya. Tetapi di dalam pembicaraan itu dia katakan mana mungkin ? atau tidak mungkin. Sehingga kita sebetulnya secara tidak sadar seolah-olah berlaku membatalkan kewenangan Tuhan untuk mengatakan apapun untuk jadi. Karena Beliau akan katakan apabila Beliau berpihak pada kita jadilah maka jadilah. Bagaimana kalau kita hari ini masing-masing pribadi menjadi pembukti terjadinya keajaiban. Sebetulnya di dalam diri kita ada hal-hal yang segera bisa menjadi sesuatu apabila kita bersedia melakukan sesuatu yang tidak lagi untuk diri kita sendiri. Bagaimana kalau ibu yang sedang menyaksikan acara MTGW di rumah melihat suami yang duduk di samping dan memikirkan apa yang bisa Anda katakan dengan baik kepada suami Anda Perhatikanlah apa yang terjadi waktu ibu memuji suami Anda tampan ? Satu hal yang terjadi bahwa suami Anda tahu kalau ibu tidak tulus. Tetapi dia berterima kasih karena istri yang dinikahinya mengenalinya sebagai pribadi yang patut dipuji. Coba sekarang para suami pegang punggung tangan istri Anda (jangan istri tetangga) . Lalu katakan betapa sayangnya Anda kepadanya. Kemudian perhatikan keajaiban kecil dari bersinarnya matanya. Segera dia tanya : “Mau minum apa sayangku ?” Banyak diantara kita berharap akan keajaiban hanya yang besar-besar saja. Padahal kita berwenang untuk memulai yang kecil-kecil. Dan itu ada dalam kewenangan penuh kita. Keajaiban kecil ada di sekeliling kita. Pertanyaan ( Ibu Debbie Sianturi – Jakarta ): Bagaimana mengembalikan kepercayaan yang sudah hilang dari saya kepada orang lain dan pada saat kepercayaan itu kembali mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak ? Jawab MT: Tidak ada orang yang bisa hidup tanpa meyakini sesuatu. Camkanlah: orang yang tidak meyakini sesuatu, pasti meyakini sesuatu yang lain. Padahal keyakinan kita pada satu hal membuat kita menggunakan semua kekuatan kita di hal itu. Dan hal itulah yang kita upayakan menjadi pengubah nasib. Berarti orang yang meyakini yang lain tadi juga akan menggunakan kekuatannya di hal-hal yang tidak menguntungkannya. Kalau Anda kehilangan kepercayaan kepada seseorang, kesimpulannya hanya satu: Anda bertemu dengan sedikit orang. Dan sedikit orang yang Anda temui semuanya tidak baik. Kalau Anda cukup bergaul maka Anda akan dikagetkan dengan orang-orang mulia yang hidupnya sangat sederhana, Anda pikir Anda berani. Kalau Anda mau cek keberanian Anda cobalah pergi ke perempatan jalan . Kemudian perhatikan orang yang tidak punya kaki dan tangan itu masih bekerja. Berapa banyak wanita yang tidak mau lagi arisan bila jerawatan ? Sebab itu marilah perbaharui standar keberanian kita. Sehingga kalau kita kehilangan kepercayaan kepada seseorang , sadarilah bahwa Anda tidak mungkin bisa hidup baik tanpa pergaulan yang baik dengan orang lain. Perbaikilah jumlah pergaulan ; dengan siapa Anda bergaul.

No comments: