Dec 14, 2010

Kilas Balik Adventus (dua) - Sancta Lucia

copy paste dari (http://www.facebook.com/notes/patris-allegro/kilasbalik-adventus-dua-sancta-lucia/484888191669)

Sancta Lucia. Namanya berasal dari bahasa Latin, Lux: Cahaya, Terang. Dengan merayakan peringatan Sancta Lucia (13 Des) kau dan aku mempersiapkan Hari Raya Natal, Christus Sol Invictus, bahwa ‘Terang yang sesungguhnya sedang datang ke dalam dunia’ (Yoh. 1:9).

Pertama:

Sebuah legenda berkembang di negeri Swedia, peri seorang perawan dan martir, Sancta Lucia, yang diperingati Gereja Katolik setiap tanggal 13 Desember. Di negeri Skandinavian ini peringatan Sancta Lucia dirayakan secara khusus dalamLuciadagen atau Hari Santa Lusia.

Seturut yang empunya cerita, terjadi suatu kelaparan hebat pada suatu masa di negeri Swedia. Dalam masa-masa krisis itu, ketika anak-anak hanya meminum air mata ibunya, Santa Lusia menampakkan diri, membagi-bagikan makanan bagi setiap orang yang ditemuinya di sudut-sudut kota. Rupa santa Lucia dalam penampakan itu sangat bercahaya, kepalanya dikelilingi oleh lingkaran halo cahaya yang amat besar.

Dalam tradisi orang-orang Swedia, kata teman saya, pada pagi-pagi sekali di tanggal 13 Desember, puteri yang tertua dalam keluarga membawakan sarapan pagi yang istimewa ke kamar orang tuanya puteri itu mengenakan gaun putih dengan ikat pinggang merah, dan memahkotai kepalanya dengan reranting evergreen bertahtakan tujuh lilin kecil. Adik-adiknya ikut berpakaian putih.

Santa Lucia kelahiran Syracusa, Sicilia, Italia. Ia memilih untuk tetap hidup perawan dan tidak menikah, berdasarkan teladan para perawan martir terdahulu dan terutama dari Yesus Kristus sendiri yang diimaninya. Pada akhirnya ia mati sebagai martir (thn 304) pada zaman penganiayaan kekristenan oleh Kaiser Diocletianus.

Kedua:

Ketika para ahli fisika menyelidiki cahaya, mereka menemukan paradoks yang luar biasa besarnya: cahaya adalah sesuatu yang bisa dilihat tetapi tidak bisa diukur beratnya. Bukankah segala sesuatu yang dapat kau lihat dapat diukur beratnya? Memang, kau bisa mengukur semua benda yang kaulihat, bahkan juga udara yang tidak terlihat. Mengapa cahaya bisa dilihat justru tidak bisa diukur beratnya? Ajaib! Dan yang lebih ajaib lagi: terang yang bisa dilihat dan tidak bisa diukur beratnya ini mempunyai kecepatan.

Abad ke-19 telah menemukan, kecepatan terang adalah seratus delapan puluh enam ribu mil per detik. Bumi ini berputar satu kali kira-kira dua puluh empat ribu sekian mil, itu artinya cahaya hanya membutuhkan sepertujuh detik sudah bisa mengelilingi bumi satu kali. Melalui penemuan-penemuan ilmiah, Tuhan membuat manusia semakin hari semakin mengerti cahaya.

Jauh sebelum para ahli fisika menyelidiki apa itu cahaya, Kitab Suci telah menuliskan di halaman pertamanya: Maka jadilah terang. Tuhan Yesus berkata, Aku adalah terang dunia, Dia juga berpesan, jadilah anak-anak terang.

Kelak kita: aku dan kau, tak membutuhkan lampu lagi. Tidak perlu mendongkoli petugas PLN yang tidak becus.Apalagi sibuk ngantri minyak tanah untuk pelita. Tidak lagi, di suatu masa yang akan datang. Dan itu pasti!

Karena Kristuslah cahaya dunia.

No comments: