Dec 9, 2010

Mengenang Kampung Halaman

menatap wajah-wajah lugu ini, membawa angan kembali ke dusun
sebuah kampung kecil terisolasi jauh di pedalaman negeri Timor Leste
tempat yang menyambut dan membentuk kepribadian masa kecilku
menjadikan aku menyatu dengan alam sekitar dengan keunikannya
mencoba mengenang kembali, hanya menamba rasa rinduku
rindu akan jalan-jalan setapak di sepanjang lereng
rindu akan lembah dan bukit yang indah memanjakan mata
rindu akan pepohonan di antara bebatuan sepanjang rerumputan hijau
rindu akan mata air jernih di dalam gua bebukitan yang terus mengalir
rasa rindu ini terasa begitu tersesak di dada
mengingatkan aku akan kesederhanaan orang sekampungku
yang saat ini terus bekerja dalam segala kekurangan dan keterbatasan
tanpa mengenal lelah, tidak pernah menyerah
hanya demi semangkok jagung rebus, sepiring nasi ladang
dengan ramah menyapa dan menyambut setiap yang datang mengunjungi
supra fit ini mengantarku pulang beberapa bulan lalu
senang rasanya kembali ke kampung halaman
seiring perubahan iklim yang mendunia, keaadaan alamnya pun sudah jauh berbeda
tak ada lagi mata air jernih yang terus mengalir sepanjang tahun
tak ada lagi hutan-hutan rindang nan sejuk sepanjang jalan
bukit bukit yang indah dulu nampak gundul, kering, kian tua
hanya diam terpaku memandang, menghadirkan situasi dulu dalam angan
inilah rumah adat yang menaungi keturuan berabad silam hingga kini
dari sini setiap nama akan terkenang, selalu diingat pada tiap acara ritual adat
di sini setiap hati mengenang akan kesakralan yang menjadi pemberi semangat
di tempat ini pula tiap angan menemui akhir dari kejauahan
ya, di sinilah pusat perkumpulan anggota keturunan suku Ara Ubu

1 comment:

isna anak manis said...

masa kecil yg menyenangkan ^_^...
menghabiskan waktu dengan cara "anak2"...
salah satu contoh MERDEKA