"The only people that you really have, that I learned, are your family, because they love you no matter what"
Miley Cyrus
Suatu hari Dody yang tengah menanjak karirnya tetapi merasa hidup ini tidak bahagia. Istrinya sering mengomel-ngomel karena merasa keluarga tidak pernah ada lagi mendapat waktu dan perhatian yang cukup dari Dody sebagai suami juga seorang Ayah. Orang tua dan keluarga besar, bahkan menganggapnya sombong dan tidak lagi peduli kepada keluarga besar. Tuntutan pekerjaan membuatnya kehilangan waktu untuk keluarga, teman-teman lama, pun saat merenung bagi dirinya sendiri semuanya menjadi hilang.
Hingga suatu hari, karena ada masalah dalam perusahaan, Dody harus mendatangi salah seorang petinggi perusahaan di rumahnya. Setibanya di sana, dia sempat terpukau saat melewati taman yang tertata rapi dan begitu indah.
"Hai Dody. Tunggulah di dalam. Masih ada beberapa hal yang harus Bapak selesaikan," seru tuan rumah. Bukannya masuk, Dody menghampiri dan bertanya, "Maaf, Pak. Bagaimana Bapak bisa merawat taman yang begitu indah sambil tetap bekerja dan bisa membuat keputusan-keputusan hebat di perusahaan kita?"
Tanpa mengalihkan perhatian dari pekerjaan yang sedang dikerjakan, si bapak menjawab ramah, "Kamu, mau lihat keindahan yang lainnya? Kamu boleh kelilingi rumah ini. Tetapi, sambil berkeliling, bawalah segelas airputih ini. Jangan tumpah ya. Setelah itu kembalilah kemari".
Dengan sedikit heran, namun senang hati, diikutinya perintah itu. Tak lama kemudian, dia kembali dengan lega karena segelas airputih itu tidak tumpah sedikit pun. Si bapak bertanya, "Kamu sudah lihat koleksi batu-batuanku? Atau mendengar kicauan burung kesayanganku?"
Sambil tersipu malu, Dody menjawab, "Maaf Pak, saya belum melihat apa pun karena konsentrasi saya pada segelas airputih ini. Baiklah, saya akan pergi melihatnya."
Saat kembali lagi dari mengelilingi rumah, dengan nada gembira dan kagum Dody berkata, "Rumah Bapak sungguh indah sekali, asri, dan nyaman." tanpa diminta, Dody menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Si Bapak mendengar sambil tersenyum puas sambil mata tuanya melirik susu di dalam segelas air yang hamper habis. Menyadari lirikan si bapak ke arah gelas tersebutnya, Dody berkata "Maaf Pak, keasyikan menikmati indahnya rumah Bapak, airnya tumpah semua".
"Hahaha! Apa yang kita dapat ambil dan pelajari hari ini? Jika air didalam gelas itu utuh, maka rumahku yang indah tidak tampak olehmu. Jika rumahku terlihat indah di matamu, maka airnya tumpah semua. Sama Dody, seperti itulah kehidupan, harus seimbang. Seimbang menjaga agar air tidak tumpah sekaligus rumah ini juga indah di matamu. Seimbang membagi waktu antara pekerjaan dan untuk keluarga. Semua kembali ke kita, Dody bagaimana membagi dan memanfaatkannya. Jika kita mampu menyeimbangkan dengan bijak, maka pasti kehidupan kita akan harmonis".
Seketika Dody tersenyum gembira, "Terima kasih, Pak. Tidak diduga saya telah menemukan jawaban kegelisahan saya selama ini bagi saya juga keluarga yang saya cintai. Sekarang saya tahu, kenapa orang-orang menjuluki Bapak sebagai orang yang bijak dan baik hati".
*****
Dear Sahabat
Kamu tidak akan pernah sukses dalam kebahagiaan jika tak pernah memikirkan keluarga. Justru motivasi paling besar dalam bekerja adalah untuk keluarga.
Karena keluarga, kamu mengeluarkan keringat hari ini,
karena keluarga, kamu mengeluarkan rasa lelah hari ini,
demi mencapai apa yang kita namakan kebahagian yang begitu sempurna.
Jika kamu bekerja hanya untuk memikirkan diri sendiri tanpa memikirkan Ayah, Ibu, mertua dan anak-anak kamu, percayalah kamu tidak akan pernah mendapatkan suatu kebahagiaan.
Ingatlah satu hal, jika kamu dalam keadaan susah,
keluarga adalah orang pertama yang membela kamu.
Keluarga ibarat seperti sekeping kaca,
ketika kamu menangis, mereka tak akan pernah tertawa.
Source: Terima kasih ibu
No comments:
Post a Comment